Kamis, 16 Desember 2010

tugas penelitian kualitatif



TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG WACANA PEMBANGUNAN JALAN TOL BALIKPAPAN - SAMARINDA
DI KELURAHAN RAWA MAKMUR KECAMATAN PALARAN SAMARINDA SEBERANG


Oleh:

JONAIDI
NIM :0902035040

RISKA
NIM : 0902035043

SENO WITONO
NIM : 0902035067


Copy of Unmul Color.jpg



FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2010


KATA PENGANTAR
            Dengan mengucapkan Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat-Nya, maka penulis  dapat menyelesaikan tugas penelitian ini tepat pada waktu yang telah disepakati bersama teman-teman mahasiswa dan dosen pengajar mata kuliah Metode Penelitian Kualitatif yaitu Ibu Inda Fitriyarini, S.Sos, M.Si
            Adapun maksud dan tujuan dari tugas penelitian ini yaitu, untuk melatih dan memampukan mahasiswa dalam menganalisa dilingkungan sekitar, dan menjadi pembelajaran yang baru bagi mahasiswa, dan membuka wawasan berpikir yang aktif dalam menghadapi lingkungan. Dan menjadi bekal bagi mahahasiswa sebelum menulis skripsi atau  untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Sosial di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik  Universitas Mulawarman samarinda.

DAFTAR ISI

Judul……………………………………………………………………………………      i
Kata Pengantar…………………………………………………………………………     ii
Daftar isi………………………………………………………………………………...     iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………..      1
            I.1. Latar Belakang Masalah…………………………………………………….      1
            I.2. Perumusan Masalah………………………………………………………….     3
            I.3. Tujuan Penelitian…………………………………………………………….     3
            I.4. Kegunaan Penelitian…………………………………………………………     4
BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP……………………...………………..   
2.1. Konsep

A.  Masyarakat
A.1. Pengertian Masyarakat…………………………………………………….…...      5
A. 2. Unsur-Unsur Masyarakat………...…………………………………………….     5
      B. Pembangunaan
B.1. Pengertian Pembangunan………………………………………………………      6
B.2. Pelaksanaan Pembangunan…………………………..…………………….…..      8
B.3. Manfaat Pembangunan Bagi Masyarakat………………………………………     9
B.4. Tahap – tahap Pembangunan……………… ……………………….………….     9
C. Jalan Tol
Pengertian Jalan Tol…………………………………………………….……...…....      10
2.2.  Teori
A.    Teori moderenisasi…………………………………………………………..      11
B.     Teori Perubahan Struktural…………………………………………………..     11


2.3. Defenisi Konsepsional……………………………………………….........................    12
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………………….
3.1. Jenis Penelitian………………………………………………………………………     13
3.2. Fokus Penelitian……………………………………………………………………..     13
Daftar Pustaka………………………………………………………….………………..
Nama Kelompok…………………………………………………………..……………..



BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
            Untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional yakni menciptakan masyarakat adil dan makmur yang merata baik material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, pemerintah melaksanakan kebijakan pembangunan disegala bidang secara menyeluruh, termasuk didalamnya pembangunan dalam bidang infrastruktur prasarana transportasi. Transportasi merupakan hal yang sangat penting dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin padat dan perkembangan masyarakat yang semakin maju, maka pergerakan barang dan jasa juga akan meningkat yang kemudian harus diimbangi dengan peningkatan sarana dan prasarana transportasi, diantaranya penambahan jaringan jalan dan pengaturan lalu lintas. Penambahan jaringan jalan dan pengaturan lalu lintas ini sangat diperlukan terutama disepanjang jalur Balikpapan - Samarinda yang merupakan jalur lalu lintas yang sangat penting Kalimantan Timur. Pembangunan jaringan jalan tersebut sangat perlu dilaksanakan mengingat volume lalu lintas yang melewati jalur Balikpapan - Samarinda semakin hari semakin padat apalagi pada saat memasuki hari libur panjang seperti momen lebaran, natal dan tahun baru, sementara kapasitas dan kemampuan jalan untuk melayani lalu lintas kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut tidak bertambah. Berdasarkan hal tersebut maka sudah selayaknya untuk segera dilaksanakan penambahan jaringan jalan disepanjang jalur Balikpapan - Samarinda yang berkualitas tinggi dan mempunyai umur rencana yang melebihi umur rencana dari struktur perkerasan jalan yang konvensional ( Fleksibel Pavement ataupun Rigid Pavement ). Pembangunan jaringan jalan Tol  sangat mendesak bagi kelancaran transportasi darat terutama di wilayah Balikpapan - Samarinda, sehingga di ruas sepanjang jalan yang menghubung Balikpapan – Samarinda, dibangun jalan tol yang mudah dan efektif. Contohnya pembangun jalan bebas hambatan pertama yang menghubungkan Jakarta dengan Bogor. Ketika masih dalam tahap pembangunan, jalan tol Jagorawi ini belum berstatus sebagai jalan tol. Ketika jalan tersebut selesai dibangun, tahun 1978, Pemerintah memikirkan agar biaya pengoperasian dan pemeliharaan ruas jalan tersebut dapat dilakukan mandiri tanpa membebani anggaran Pemerintah. Untuk itu Menteri Pekerjaan Umum ketika itu, Ir. Sutami mengusulkan kepada Presiden agar ruas jalan Jakarta - Bogor tersebut di jadikan jalan tol. Dan Presiden Soeharto pun meresponnya dengan baik dan meresmikan jalan Jakarta-Bogor-Ciawi sebagai jalan tol yang pertama di bangun di Indonesia. pembangunan jalan tol ini senantiasa memperhatikan keserasian dan keselarasan dengan rencana jaringan yang lainnya.
Wacana pembangunan jalan tol samarinda - Balikpapan merupakan suatu program yang sangat penting, dan pastinya sangat di dukung oleh masyarakat dan suatu program pemerintah yang sangat diharapkan oleh mesyarakat untuk di lakukan karena suatu program yang positif dan mendukung dalam segi pembangunan daerah dan untuk kepentingan masyarakat yang menggunakan jalur tersebut. Pembangunan jalan tol tesebut di harapkan dapat memacu pertumbuhan Kalimantan timur. Karena sudah seharusnya kaltim mendapat kesempatan untuk  menggarap megaproyek yang akan menjadi ikon transportasi di Kalimantan timur.

I.2. Perumusan Masalah
a)      bagaimana tanggapan masyarakat di kelurahan Rawa Makmur kecamatan Palaran Samarinda Seberang tentang wacana pembangunan jalan Tol Balikpapan-Samarinda?
b)      bagaimana pengaruh social di Kelurahan Rawa Makmur kecamatan Palaran Samarinda Seberang tentang pembangunan jalan Tol Balikpapan-Samarinda.
c)       Apa saja yang di harapkan oleh APBD Kota Samarinda kepada APBN tentang wacana pembangunan jalan Tol Balikpapan-Samarinda?

I.3. Tujuan Penelitian
            Adapun tujuan yang ingin di capai dalam penelitian  ini yaitu untuk mengetahui lebih dalam mengenai tanggapan masyarakat samarinda tentang wacana pembangunan jalan Tol Balikpapan - Samarinda dan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat terhadap Pembangunan Jalan Tol Samarinda - Balikpapan yang belum ada kepastian dari pemerintah.Selain itu penulis ingin mengetahui Perkembangan tanggapan masyarakat samarinda tentang wacana pembangunan jalan tol Balikpapan – samarinda yang tersebar luas pada masyarakat samarinda.
I.4. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas tentang wacana Pembangunan Jalan Tol Balikpapan - Samarinda. Secara teoritis dapat menjadi pengetahuan yang baru bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai wacana pembangunan jalan Tol Balikpapan - Samarinda dan sebagai dorongan bagi pemerintah untuk menanggapai hal pembangunan khususnya disiplin kerja terhadap pembangunan, melalui apresiasi atau dukungan  masyarakat terhadap rencana pemerintah dalam pembangunan daerah.
 Secara praktisi kegunaan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pemerintah dan menjadi acuan dalam menanggapi  masalah peningkatan perkembangan pembangunan dan mensejahterakan masyarakat.
Dan jika suatu wacana pembangunan jalan tol ini di biarkan meluas dan tidak ada realisasinya maka dapat menimbulkan persepsi negatif masyarakat terhadap pemerintah, karena pemerintah biasa di anggap oleh mesyarakat hanya menyebarkan wacana belaka yang tidak ada tindak lanjutnya. Oleh sebab itu dengan adanya penelitian mengenai wacana tersebut penelitian ini akan mencoba menjelaskan kepada masyarakat mengenai wacana pembangunan jalan Tol Balikpapan-Samarinda.




BAB II
KERANGKA TEORI DAN KONSEP ( KAJIAN PUSTAKA )
2.1. Konsep
A.  Pengertian Masyarakat
1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup            bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan          antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3.  Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan          manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang   cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan       sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok /             kumpulan manusia tersebut.
B.  Unsur-Unsur Masyarakat
·         Kelompok manusia.
·         Adanya keterpaduan atau kesatuan diri berladaskan kepentingan utama.
·         Sedikit banyak memiliki kebebasan dan bersifat kekal.
·         Adanya kesinambungan.
·         Adanya hubungan yang pelik di antara anggotanya.
·         Sudah memiliki system sosial atau struktur sosial tersendiri.
·         Memiliki kepercayaan, sikap dan prilaku yang di miliki bersama.
·         Sudah terbentuk dengan lama.
·         Menempati suatu kawasan.
            Dari beberapa definisi diatas penulis mengartikan bahwa Masyarakat adalah kumpulan manusia dalam suatu tempat / wilayah yang tinggal secara bersama – sama dalam waktu yang cukup lama yang secara sengaja atau tidak sengaja menghasilkan suatu kebudayaan yang di kembangkan dan di pertahankan oleh sekumpulan orang tersebut, serta terjalin suatu hubungan di antara anggota-anggotanya yang biasanya memiliki suatu pertentangan baik pertentangan antar pribadi maupun pertentangan antar kelompok.



C. Pengertian Pembangunan
            Pembangunan sebagai suatu proses, akan terkait dengan mekanisme sistem atau kinerja suatu sistem. Dalam arti langkah untuk melangsungkan suatu pembangunan didalam suatu wilayah saling berhubungan satu dengan yang lainnya.  Easton ( Miriam Budiardjo, 1987:1 )
            Perubahan menuju pola-pola masyarakat yang memungkinkan realisasi yang lebih baik dari nilai-nilai kemanusiaan, yang memungkinkan suatu masyarakat mempunyai kontrol yang lebih besar terhadap lingkungannya dan terhadap tujuan politiknya, dan yang memungkinkan warganya memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri mereka sendiri (Inayatullah, 1967).
Dari definisi diatas penulis mengartikan Pembangunan sebagai suatu program pemerintah dalam rangka memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, Karena mengarah pada kesejahteraan di bidang ekonomi,sosial dan budaya.

D. Pelaku Pembangunan
Adapun didalam pembangunan yang bertumpu pada masyarakat pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi :
1.      Pemerintah yaitu : mencakup seluruh lembaga ( instansi ) pemerintah baik pusat      maupun daerah termasuk instansi atau lembaga parastratal seperti BUMN dan BUMD yang pada umumnya mengembang misi keadilan dan kesejahteraan bangsa.
2.      Swasta yaitu : mencakup semua pihak yang bekerja dengan orientasi laba, meskipun untuk sebahagian laba yang diperoleh hanya sekedar penghasilan dan atau yang akan diinvestasikan kembali untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Termasuk dalam hal ini adalah para developer, kontraktor, produsen bahan bangunan, pemasok bahan bangunan, konsultan, pekerja bangunan dan lembaga pengembangan swadaya masyarakat.
3.      Komunitas yaitu : mencakup kelompok-kelompok swadaya masyarakat yang memiliki kepentingan bersama dalam memenuhi kebutuhan perumahan, yang pada umumnya bekerja atas dasar konsensus dan bersifat nir laba. Dalam hal pembangunan dilakukan secara terorganisasi maka kelompok ini menjadi pelaku utama dan penentu.
4.      Keluarga/Perorangan : Mencakup keluarga dalam arti ikatan darah maupun rumah tangga dan perorangan. Dalam hal pembangunan dilakukan secara tidak terorganisasi maka keluarga/perorangan ini menjadi pelaku utama.

E. Pelaksanaan Pembangunan
            Partisipasi masyarakat dapat diartikan sebagai keikutsertaan, keterlibatan, dan keseragaman anggota masyarakat dalam suatu kegiatan tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung, sejak dari gagasan sampai pengambilan keputusan. Partisipasi secara langsung berarti anggota masyarakat tersebut ikut memberikan bantuan tenaga dalam kegiatan yang dilaksanakan, misalnya dalam proyek pembangunan jalan, anggota masyarakat ikut serta dalam pekerjaan membangun jalan tersebut. Sedangkan partisipasi tidak langsung berupa bantuan : keuangan, pemikiran dan material yang diperlukan.
partisipasi masyarakat diartikan sebagai peran aktif berkontribusi dan mempengaruhi proses pembangunan dan secara bersama-sama dan merata mengambil manfaat dari pembangunan tersebut. United Nations (1981),  Pengertian mempengaruhi proses pembangunan dalam hal ini mencakup :
- Penyusunan program perencanaan dan pembangunan.
- Perumusan kebijaksanaan dan pengambilan keputusan.
            Sedangkan menurut Richard Batley (1983), partisipasi masyarakat dapat dipandang sebagai agen atau wakil dari tindakan atau program-program yang dijalankan oleh pemerintah, dan sebagai sesuatu hal yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan pada tahap perumusan dan penerapan kebijaksanaan.

F. Manfaat Pembangunan Bagi Masyarakat
            Suatu dilema klasik yang agaknya selalu manjadi tantangan Negara berkembang adalah menjadikan pertumbuhan ekonomi sebagai orientasi pembangunan nasional di suatu pihak, atau menjadikan pemerataan dan pengentasan kemiskinan. Dan manfaat pembangunan bagi masyarakat yaitu memperoleh kesejahteraan/ memudahkan dalam meningkatkan taraf hidup, atau dalam pendapatan perekonomian misalnya pembangunan jalan, dengan adanya  jalan, masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi akan lebih mudah berkendara dan dalam meningakatkan pendapatanpun mudah atau memudahkan pemerintah untuk  melanjutkan pembagunan daerah.

G. Tahap-Tahap Pembanguan
  • tahapan tradisional, dengan pendapatan perkapita yang rendah dan kegiatan ekonomi yang stagnan.
  • tahapan transisional, di mana tahap prakondisi bagi pertumbuhan dipersiapkan.
  • tahapan lepas landas (ini merupakan permulaan bagi adanya proses pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan).
  • tahapan awal menuju ke kematangan ekonomi.
  • tahapan produksi dan konsumsi massal yang bersifat industri (inilah tahapan pembangunan atau development stage ).  ( Rostow ).

H. Penertian Jalan Tol
            Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol.
Jalan Tol merupakan sarana transportasi yang dapat mempermudah penggunanya untuk sampai di tempat tujuan dengan cepat. Karena nama lain dari jalan Tol adalah jalan bebas hambatan. Tingginya volum kendaraan ditambah dengan ketidakmampuan pihak penyedia jasa menyebabkan terjadinya kemacetan kendaraan di jalan Tol yang notabene merupakan jalan bebas hambatan.
Dari definisi diatas penulis mengartikan bahwa jalan tol adalah suatu jalan yang di bangun oleh pemerintah sebagai jalan yang bebas dari kemacetan lalu lintas.
                                                                                                           
2.2 TEORI
A. Teori Moderenisasi Oleh (  ROSTOW )
modernisasi merupakan proses bertahap, dimana masyarakat akan berkembang dari masyarakat tradisional dan berakhir pada tahap masyarakat dengan konsumsi tinggi.  Pada masa tradisional hanya mengalami sedikit perubahan Ekonomi, sosial, Budaya atau mengalami kemandegan sama sekali. Kemudian perlahan-lahan Negara mengalami perubahan dengan adanya kaum usahawan, perluasan pasar, pembangunan industri. Perubahan ini adalah prakondisi untuk mencapai tahap selanjutnya yaitu tahap lepas landas.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan deskriptif Kualitatif.
3.2. Fokus Penelitian
             fokus penelitian ini menggali lebih dalam tentang tanggapan masyarakat di kelurahan rawa makmur kecamatan palaran dan pengaruh sosial tentang wacana pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda, serta harapan APBD kepada APBN untuk melangsungkan Pembangunan jalan tol tersebut.
            Dengan adanya wacana oleh pemerintah tantang Pembangunan jalan tol Balikpapan-samarinda banyak masyarakat menanggapi tentang  wacana tersebut, khususnya masyarakat di kelurahan rawa makmur. Ada beberapa alasan masyarakat setuju dengan di bangunnya jalan tol tersebut dan ada pula alasan sebagian masyarakat yang tidak setuju tentang wacana pembangunan tersebut. Alasan masyarakat setuju dengan pembangunan tersebut yaitu krena pembangunan tersebut di anggapnya sangat penting dalam mempersingkat waktu perjalanan serta bebas dari kemacetan lalulintas. Sedangkan alasan sebagian masyarakat tidak menyetujui pembangunan jalan tol tersebut yaitu, karena pembangunan jalan tol tersebut di anggapnya akan melintasi di kediamannya dan dapat menutupi sebagian tanah tempat usahanya.
            Adapun pengaruh yang timbul dari wacana pembangunan jalan tol Balikpapan-samarinda tersebut membawa dampak positif dan negative dalam lingkungan social di kelurahan rawa makmur kecamatan palaran Samarinda Seberang.
            Dan dalam pembangunan jalan tersebut pemerintah kota samarinda atau APBD mengharapkan dukungan dan bantuan Dana dari APBN untuk membantu pembangunan jalan tol Balikpapan-samarinda.


3.3. Teknik Sampling
            Menurut Kartono (1990), untuk populasi 10-100 orang sebaiknya di ambil 100% atau secara sensus. Sensus merupakan suatu cara pengumpulan data apabila seluruh elemen atau populasi diselidiki (Supranto, 1989). Pengambilan sampling dengan secara sensus.

   Daftar Pustaka

Alamsyah. Alik Ansori.Ir.rekayasa Jalan Raya, UMM Pres. 2003
Inayatullah, 1967, Perubahan Sosial dalam Pembangunan, PT. Tiara Wacana Yogya
Budiardjo, Miriam, 1987, Tendensi dan Tradisi dalam Sosiologi Pembangunan, PT Garuda
Betley, Richrd, 1983, Kebudayaan dan Pembangunan, Yayasan Obor Indonesia.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar